Senin, 11 Februari 2008

Rabu, 06 Februari 2008

IBU


Sosok manusia yang berarti dalam hidupku
Kau pertaruhkan nyawamu
Kau juga kerahkan semua tenagamu
Hanya demi melahirkan aku kedunia ini
Tanpamu, mungkin aku tak akan pernah
Merasakan indahnya dunia ini

Ibu….
Kau didik aku
Kau ajari aku
Kau arahkan aku, agar aku
Menjadi anak yang berbakti kepadamu

Terimah kasih ibu….
Kuingin membalas semua jasa – jasamu kepadaku
Namun aku tau bahwa itu tak akan bisa kubalas
Walaupun sampai air lautan mongering
Apa daya, aku hanya dapat membuatmu bahagia
Hingga ajal menjemputmu….

SAHABAT



Sahabat….
Kau adalah sebagian dalam hidupku
Yang setia mendengar semua keluanku
Kau juga yang memberikan semangat pada diriku

Sahabat.....
Kau begitu berarti dalam hidupku
Tanpamu, ku tak tau harus kemana lagi
Kuharap kau dapat mengiangatku
Meskipun engkau telah mempunyai sseorang istri
Ataupun engkau telah menjadi seorang bapak bahkan seorang kakek

Tak mudah mempunyai sahabat sepertimu
Banyak dari mereka yang bersahabat
Tetapi hanya karena ada maksud tertentu
Semoga persahabatan ini dapat terjaga hingga ajal menjemput

PAHLAWANKU


Aku belum lahir
Ketika kau berjuang bagi bangsa ini
Mempertaruhkan nyawamu
Untuk merebut kemerdekaan bangsa ini

Pahlawanku….
Aku hanya mengenalmu
Dari omongan guru, kakek dan orang – orang tua
Dari buku sejarahku yang pernah kubaca

Oh pahlawanku…
Hari ini
Kuusap lembut batu nisanmu
Kutaburkan bunga sebagai tanda kasihku
Kukirimkan doa – doa tulusku untukmu
Hanya itu yang dapat kulakukan untukmu

Pahlawanku….
Lelap
Damai dan tersenyumlah
Dalam tidur yang panjang
Kan kukenang selalu jasa – jasamu
Dan ku akan berusaha menjaga bangsa ini menggantikanmu…

Ir SOEKARNO


Engkau begitu berarti bagi bangsa ini
Tanpamu, mungkin Negara ini
Maish diselimuti oleh ketakutan
Akan kejamnya para penjajah

Kau yang telah memproklamasikan
Kemerdekaan Negara ini
Kau juga yang telah mendorong
Semangat para pemuda bangsa ini
Untuk membeanikan diri melawan para penjajah

Ir soekarno…
Begitu besar jasamu untuk bangsa ini
Tak ada Presiden sebijak engkau
Yang tak pernah tidur tuk memikirkan
Tuk merenungkan masa depan bangsa ini

Ir Soekarno…
Semua orang menghormatimu, menghargaimu
Ketika Indonesia jaya dimata dunia
Namun, semua berubah
Ketika perokonomian Indonesia memburuk
Semua orang telah lupa semua jasa – jasamu
Semua orang menyalahkan, memakimu
Semua orang menganggapmu sebagai musuh
Tetapi, engkau tetap tabah dan sabar menerima itu
GEMBALA
Perasaan siapa tidaklah nyala
Melihat anak berlagu dendang
Seorang ssahaja ditengah padang
Tiada baju buka kepala

Beginilah nasib anak gembala
Berteduh dibawah pohon yang rindang
Semenjak pagi meninggalkan kandang
Pulang kerumah disenja kala

Jauh sedikit, seayup sampai
Terdengar olehku bunyi serunai
Melagukan alam nan elok permai

Wahai gemabla di padang nan hijau
Mendengar puputmu, menurutkan kerbau
Menurutkan dikau tentu aku mau